CERPEN 1
JAGOAN CILIK Wakhudin Asep merasa begitu kecewa. Keputusan ayahnya terasa tidak adil. Liburan yang lalu, permintaannya untuk berlibur di rumah Nenek di Bekasi. Sedangkan Minggu kemarin, rencana pergi ke Taman Mininya juga dibatalkan. Dan, malam Minggu ini Asep dikecewakan lagi. Cuma gara-gara terlambat pulang latihan pramuka, Ayah dan ibunya sudah pergi menghadiri resepsi Omnya di Hotel Sri Wedari. Sore itu hanya menemukan secarik kertas di atas meja kamarnya yang mengatakan mereka tidak bisa menunggunya terlalu lama. Dan tugas Asep adalah menunggu rumah. Begitu pesan di atas surat yang ditulis ayahnya. Membaca tulisan itu Asep menjadi lesu. Maka hingga pukul 19.00, ia tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Saking geramnya, jari-jari tangannya dikepalkan. Kemudian ia pukulkan ke atas meja belajar. ”Darrr!” bunyi meja kena tinju Asep. Asep belum puas. Ia kemudian memukul-mukulkan tangannya kiri dan kanan ke udara. Dengan geraka